Jumat, 19 Februari 2010

Razia Rambut oh Razia Rambut

Postingan yang kali ini terinspirasi dari postingannya si Ardy Marwan sang pemilik blog http://gendatgendut.wordpress.com/ (jangan lupa baca blog nya juga yak postingannya keren keren kok).Postingan dengan tema “razia rambut” yang diangkat sama kawan gw yang satu ini sangat menggugah selera gw untuk bikin postingan dengan tema serupa,namun dengan sudut pandang gw sendiri tentunya.

Hahhaa…


Ijin sudah didapat postingan siap dibuat dan......

Selamat membaca postingan kali ini dengan tema “RAZIA RAMBUT

Yap bener RAZIA RAMBUT emang jadi momok menakutkan bagi para siswa di semua sekolah yang ada di Indonesia.Hanya dengan mendengar kata RAZIA RAMBUT bisa membuat para siswa dilanda kepanikan luar biasa,dan pastinya akan melakukan segala macam cara untuk lolos dari “prosesi” menakutkan itu.Dikatakan menakutkan karena lo bakal dapetin potongan rambut acak acakan alias random dari para guru,dan kalo lo beruntung lu bakal dapetin potongan dengan model “Bowl Cut” alias potongan model mangkok.Para guru yang melakukan “RAZIA RAMBUT” beranggapn bahwa siswa yang berambut panjang atau akrab disapa dengan istilah gondrong itu terkesan bukan siswa baik baik dan prestasi belajarnya akan menurun karena terganggu oleh rambut gondrongnya.

Padahal menurut gw baik enggaknya seorang siswa itu ga ditentuin sama panjang atau pendek rambutnya,tapi ditentuin sama perilakunya sehari hari.Terus mengenai menurunnya prestasi belajar akibat dari berambut gondrong juga bukan alesan yang tepat untuk melakukan praktek RAZIA RAMBUT,buktinya para siswi prestasi belajarnya ga menurun tuh dengan berambut panjang alias gondrong.

Bisa dibayanginkan gimana “sakit hatinya” para siswa yang kena RAZIA RAMBUT.

Mmh….(beberapa menit kemudian stelah ngalor ngidul ga las dan cukup lama akhirnya…jreng jreng…eng..ing..eng..ditarik kesimpulan yang rada ngawur)

O iya kalo diliat dari sudut pandang ekonomi kita para siswa diibaratkan sebagai pelanggan,dan sekolah itu penjual.Kita bayar sekolah untuk dapetin komoditas yang mereka jual yaitu ilmu pengetahuan,dan dengan mengacu pada istilah ekonomi yang menyebutkan bahwa pelanggan itu adalah raja,seharusnya kita itu dapet pelayanan memuaskan dari mereka bukan malah kaya gini (dirazia rambutnya)

Hiks… T,T

Ya seperti kata Ardy “RAZIA RAMBUT,nikmatin aja” namanya juga masih sekolah

Hahhahaa…


Mohon maap ya bapak ibu guru kalau kata kata saya ada yang menyinggung kalian,beneran deh “pak bu” ga ada maksud untuk kayak gitu kok.

4 komentar:

  1. ciahahah mantap bleh. makin ngawur makin berciri khas heheheh

    BalasHapus
  2. huaa gua setuju doo
    harusnya rambut gondrong itu dibenarkan dengan catatan yang lurus" ajah
    hihihi
    biar kaya anak IKJ itu
    hihihii ..

    BalasHapus
  3. setuju setuju (pernah jadi korban)
    http://lukiluck11.blogspot.com
    http://malangshopaphoria.blogspot.com

    BalasHapus